Tasikmalaya | kin.co.id- Luar biasa memang dampak pemberitaan yang viral tentang desa campakasari, dimana kades dan keluarganya diduga bersekongkol untuk merekayasa pembagian BLT dan anggaran pembangunan dana desa.
Secara terang-terangan Og menantu dari Kades Campakasari mengakui bahwa semua pembagunan dan pembagian BLT di desanya memang dialah yang merekayasa. hal tersebut diakuinya lansung oleh Og saat menghubungi pihak media beberapa hari yang lalu di Karangnunggal.
Selain itu dia menyatakan siap dengan segala konsekwensinya dan akan pasang badan terkait penggunaan anggaran DD dan BLT. Tapi mengenai pungutan pemasangan KWH listrik Og mengaku tidak terlibat, silahkan kalau permasalahan kWh tanyakan langsung kepada Pak Kades atau Kadus disetiap kedusunan jelas Ogi kepada Pimpinan Redaksi suaraindependentnews.id senin kemarin.
Dengan demikian jelaslah sudah bahwa kecirugaan masyarakat terhadap kinerja kepala desa yang secara sengaja, bekerja sama dengan melibatkan keluarganya secara terang-terangan terjawab sudah oleh pernyataan Og. Kolusi korupsi dan nepotisme ada di desa cempakasari, dimulai dari anaknya yang menjadi Kaur perencanaan/suaminya jadi RW, dua orang keponakan jadi Kadus lengkap sudah termasuk Og sebagai FKPM merangkap TPK/istrinya jadi pengurus BUMDES dilibatkan dalam setiap proyek desa.
Merujuk pada Undang-undang, atas perbuatannya mereka yang diduga bisa dikenakan sanksi pidana bagi pelaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999
Harapan masyarakat agar aph dan pihak inspektorat kabupaten Tasikmalaya menindak tegas, atas perbuatan dan dugaan yang dilakukan oleh Kades dan keluarganya apalagi ada indikasi ucapan Og menuduh dan mengintimidasi perangkat desa, atas kebocoran foto-foto yang beredar di media saat ada audit inspektorat.
Sudah sepatutnya inspektorat berikan sangsi hukum agar ada efek jera jangan hanya mengembalikan kerugian negara saja. Karena didalamya ada unsur pidana dalam KKN dan dengan terang-terang malangnya Ogi malah memutar balikan pakta dengan menuduh perangkat desa yang laporan, padahal awak media langsung mendapatkan laporan dari masyarakat. red@rocky.ppriindonesia
@gerindra @gerindra 08 @gerindra123.fans_prabowo