Sidoarjo | Kin.Co.Id — (02/06) Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila Rutan Kelas I Surabaya menggelar upacara khidmat yang dirangkai dengan deklarasi anti narkoba di halaman rutan pada Senin (2/6). Kegiatan ini menjadi simbol komitmen kuat jajaran pemasyarakatan dalam mencegah peredaran narkoba dan penggunaan handphone ilegal di dalam rumah tahanan.
Kepala Rutan Kelas I Surabaya Tomi Elyus, bertindak sebagai inspektur upacara yang dihadiri seluruh petugas rutan serta perwakilan dari TNI dan Polri. Dalam sambutannya, Tomi menegaskan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk memperkuat integritas dan profesionalisme petugas dalam menjaga keamanan serta ketertiban lingkungan rutan.

Sebagai bentuk apresiasi, Rutan Surabaya memberikan penghargaan kepada dua petugas yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba melalui jalur kunjungan, yang diketahui dilakukan atas nama Jaimaluddin dan Hengki Giantoro. “Ini bukti nyata bahwa kami tidak mentolerir sekecil apa pun upaya perusakan moral dan hukum di lingkungan pemasyarakatan,” tegas Tomi.

Usai upacara, seluruh jajaran Rutan Kelas I Surabaya secara bersama-sama membacakan deklarasi perang terhadap narkoba yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan dan disaksikan oleh unsur TNI dan Polri. Komitmen ini kemudian diperkuat dengan penandatanganan komitmen anti narkoba oleh seluruh jajaran, serta pelaksanaan tes urin bagi seluruh petugas.
Tes urin yang dilaksanakan secara menyeluruh menunjukkan hasil negatif, sebagai bukti bahwa seluruh petugas berada dalam kondisi bebas dari penyalahgunaan narkotika.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program nasional Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menciptakan institusi pemasyarakatan yang bersih dari narkoba dan barang terlarang lainnya. Rutan Surabaya menjadi salah satu pilot project yang terus memperkuat komitmen ini melalui langkah-langkah preventif dan represif yang konsisten.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Ini adalah langkah awal menuju rutan yang bersih, aman, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” tutup Tomi.

Kepala Rutan Kelas I Surabaya(Medaeng) Tomy Elyus menyampaikan bahwa komitmen ini bukan sekadar seremonial, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata setiap hari. “Kami bertekad menjadikan Lapas Sidoarjo sebagai wilayah bebas dari narkoba dan alat komunikasi ilegal. Ini adalah tanggung jawab kita bersama demi menciptakan lembaga pemasyarakatan yang bersih, aman, dan bermartabat,” tegasnya.
Apel komitmen bersama ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antarpetugas dalam upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran gelap narkoba dan penyelundupan alat komunikasi ke dalam lapas.
“Kami menyatakan perang terhadap narkoba dan segala bentuk penyalahgunaannya di lingkungan lapas. Ini adalah bagian dari instruksi Presiden untuk menindak tegas segala upaya yang dapat merusak generasi bangsa,” tegas Kepala Rutan Kelas I Surabaya(medaeng) Tomi Elyus dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi keterlibatan pegawai dalam peredaran narkoba. “Apabila ada pegawai yang terlibat, maka akan kami tindak secara tegas tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Selain narkoba, penggunaan alat komunikasi seperti ponsel oleh warga binaan juga menjadi perhatian utama. Larangan ini diberlakukan guna mencegah potensi tindak kejahatan yang bisa dikendalikan dari balik jeruji.
Langkah ini menjadi bagian dari reformasi sistem pemasyarakatan untuk menciptakan lapas yang aman, bersih, dan berintegritas
Editor&publisher: mahmudi
