SEDAYU | Kin.Co.Id – 5 Juni 2025
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SMA Negeri 1 Sedayu menyelenggarakan Workshop Pengembangan Sekolah melalui Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis sekolah dalam mendukung pengembangan program Sekolah Adiwiyata Mandiri, yakni sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Workshop ini diawali dengan pemasangan dua buah tandon berkapasitas 1050 liter serta instalasi talang air di atap gedung sekolah untuk menangkap air hujan secara langsung. Seluruh alat dan bahan disediakan oleh pihak sekolah sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Selain itu, SMA Negeri 1 Sedayu juga merencanakan pemasangan alat pengolahan air dengan sistem elektrolisa kapasitas 30 liter sebanyak dua set. Pengadaan alat ini dipercayakan kepada Komunitas Banyu Bening, mengingat spesifikasi teknis yang cukup kompleks dan tidak umum di pasaran.

Hadir sebagai narasumber utama, Sri Wahyuningsih, S.Ag., Ketua Komunitas Banyu Bening, yang telah lama aktif mengedukasi masyarakat dalam pemanfaatan air hujan. Ia mengajak seluruh warga sekolah untuk mengubah pola pikir dan mulai melihat air hujan sebagai sumber daya lingkungan yang layak dan bernilai. Dalam paparannya, ia memperkenalkan konsep 5M: Menampung, Mengolah, Minum, Menabung, dan Mandiri, sebagai dasar dalam pengelolaan air hujan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kepala SMA Negeri 1 Sedayu, Suwarsono, S.Pd., M.Sc., M.A., dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata sekolah dalam mewujudkan budaya peduli lingkungan, sekaligus bentuk persiapan menuju penilaian Adiwiyata Mandiri tingkat nasional bahkan internasional. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama dengan Komunitas Banyu Bening yang selama ini telah aktif di berbagai wilayah dalam pemanfaatan air hujan.
Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menguatkan semangat gotong royong dan kesadaran ekologi di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan ini, SMA Negeri 1 Sedayu berharap dapat menjadi contoh sekolah yang mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam, serta menjadi pelopor penerapan teknologi sederhana yang berdampak besar terhadap pelestarian lingkungan.
Dengan semangat “Ngombe Banyu Udan Ben Ora Edan”, sekolah membangun komitmen kolektif untuk menjadikan air hujan sebagai bagian dari solusi krisis air sekaligus langkah konkret dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata yang berkelanjutan.
Editor&publisher: mahmudi
