Sidoarjo | Kin.Co.Id -selasa 30 oktober 2025 setelah mendapatkan informasi tentang runtuhnya mushola di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur
Lembaga Manajemen Infaq segera mengaktifkan 4 personil Relawan LMI Rescue yaitu Sutra Muhamad Husni Thamrin, Yuda Briantama Zaen dan Nur Wahyudi serta M. Subhan sekaigus driver ambulans LMI segera berangkat untuk bergabung bersama Tim USAR BASARNAS Surabaya.
Tim USAR (Urban Search and Rescue) BASARNAS adalah tim khusus yang bertugas melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lingkungan perkotaan, terutama setelah bencana seperti gempa bumi atau keruntuhan bangunan, untuk menemukan dan menyelamatkan korban yang terjebak.
Tim ini menggunakan peralatan dan teknik khusus untuk menavigasi kondisi berbahaya dan mampu beroperasi 24 jam untuk menyelamatkan jiwa.
Peristiwa nahas ini menyebabkan kepanikan luar biasa. Puluhan santri tertimpa reruntuhan bangunan.
Musibah yang menimpa Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Musala tiga lantai di kompleks ponpes tersebut ambruk pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, saat puluhan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjemaah.
Sutra Muhamad Husni Thamrin RNPB Laznas LMI mengatakan “data sementara jumlah korban yang terdata 34 orang luka di evakuasi ke RSUD Sidoarjo, 5 orang luka ke RS Delta Surya dan 43 orang di RS Siti Hajar (1 MD, 42 luka). Total korban : 82 orang (1 MD, 81 luka) santri menjadi korban, dengan rincian 1 meninggal dunia, 1 luka berat, dan puluhan lainnya luka ringan hingga sedang.
Sedangkan cak subhan driver ambulan LMI menjelaskan “pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan secara maksimal dengan SRU darat sampai jam 2 dini hari.
Data korban masih terus diperbarui dari RS rujukan. “Kami harus sangat berhati-hati dalam tindakan kami untuk mencegah bahaya lebih lanjut,” pungkasnya.
Editor&publisher: mahmudi