Sidoarjo | Kin.Co.Id – Lapas Kelas I Porong kembali terseret isu serius terkait dugaan peredaran narkoba di balik tembok pengamanan tinggi. Walau akses masuk pengunjung disebut super ketat, fakta di dalam lapas justru menunjukkan sebaliknya: HP dan alat hisap sabu tetap ditemukan berulang kali di blok hunian. Publik pun mulai bertanya-tanya, bagian mana yang sebenarnya bocor?
Awal mencuatnya kejanggalan ini berasal dari pemberitaan JNO News yang menyebut empat warga binaan — berinisial AS, HD, TL, dan AS — diduga kuat mengendalikan peredaran narkoba dari dalam sel. Modusnya diduga melalui momen kunjungan yang diawasi ketat petugas.
Merespons sorotan tersebut, pihak lapas mengundang tim JNO News pada Jumat (21/11/2025) untuk melakukan klarifikasi. Kepala KPLP Agung mengakui temuan tersebut telah ditindaklanjuti dengan razia mendadak.
> “Kami menemukan HP dan alat hisap sabu. Empat warga binaan sudah kami pindahkan ke sel khusus,” ujar Agung, sembari menegaskan lapas berkomitmen melakukan pemeriksaan 2–3 kali seminggu.
Namun justru di titik inilah pertanyaan besar muncul.
Jika pemeriksaan kunjungan selama ini begitu ketat — hingga tubuh dan barang bawaan diperiksa secara detail — mengapa barang haram masih dengan mudah bisa masuk?
Jika personel benar-benar menjalankan tugas sesuai SOP, bagaimana bisa peredaran narkoba berlangsung lama dan nyaris tanpa hambatan?
Jika penertiban dilakukan berkala, mengapa jaringan bisnis narkoba di dalam sel tidak segera terputus?
Sejumlah narasumber yang rutin melakukan kunjungan justru menuturkan hal yang berbanding terbalik dengan kondisi di dalam blok. Pengawasan di pintu depan terkesan hanya menjadi formalitas jika barang-barang terlarang masih marak ditemukan di dalam.
Kini muncul dugaan baru: apakah ada oknum petugas yang turut menikmati aliran keuntungan dari bisnis gelap tersebut? Atau ada pembiaran sistematis atas praktik ilegal ini?
Temuan ini akan dibawa lebih jauh oleh awak media dan organisasi masyarakat ke Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Ditjenpas. Mereka mendesak evaluasi menyeluruh terhadap petugas Polsupas Lapas Porong — bahkan hingga sanksi pemecatan jika terbukti terlibat.
Slogan “Bebas Narkoba & HP” yang terpampang gagah di Lapas Porong kini kian dipertanyakan. Apakah itu benar komitmen? Atau hanya sekadar kata-kata untuk menutupi fakta pahit di balik jeruji?
Publik menunggu, dan bangsa ini mengawasi. Karena jika tembok penjara saja tak mampu menahan narkoba, lalu kepada siapa lagi negara bisa berharap?….bersambung
