Ketum Golkar datang, Ketua DPRD pura pura sakit

Purwakarta || Kin.co.id – Peristiwa lucu. Di bulah penuh berkah ini seharusnya tidak melakukan kebohongan, malah bagi Ketua DPRD Purwakarta seolah tak takut dengan kehilangan pahala puasanya. Malah lebih takut pada perintah seseorang, yang terkesan ingin menghalang halangi acara kegiatan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Menurut informasi, bahwa Ketua DPRD itu sakit dan dirawat di RSUD Bayu Asih. Namun setelah, diceck ternyata tidak ada Ahmad Sanusi yang dikenal sebagai ketua DPRD Purwakarta.

“Itu kepura puraan saja, dan bentuk alasan kader partai yang miskin etika serta tipus adab terhadap Ketua Umumnya. Apalagi dia salah seorang bagian dari Forkopinda tentu harus bisa nenempatkan diri secara proporsional, tanpa harus terjebak dan terbawa arus persoalan pribadi seseorang untuk dipatuhinya.” Kata Mantan Anggota DPRD Purwakarta dari Golkar, Agus Yasin.

Dikatakan Agus Yasin, Sah sah saja berbuat seperti itu, dan secara jelas di hadapan Ketua Umum Partai Golkar membentangkan garis penentangan terhadap Bupati. Yang bagainanapunn juga dia kader danbaset berharga Partai Golkar.

“Harus diingat, tindakan kepura puraan Ketua DPRD termasuk entah kemana Ketua DPD Golkar Purwakarta beserta srluruh pengurusnya. Nyata sebuah sikap menunjukkan tidak terpuji, serta patut menjadi evaluasi bagi DPD Partai Golkar Jawa Barat dan DPP Partai Golkar. Karena dengan perilaku seperti itu, ditambah terlalu campur tangannya srorang fungsionaris Golkar yang berlebihan. Bukan mustahil suara Golkar di Purwakarta akan menurun dan tergerus oleh partai lain.”Ungkapnya.

Dikatakan Agus Yasin, harus diingat pula bagi Ketua DPRD Purwakarta, yang identik dengan jabatan Sekretaris DPD Partai Golkar Purwakarta. Bahwa diskresi atau kebebasan mengambil keputusan sendiri pimpinan tertinggi berlaku pada organisasi, termasuk pada organisasi Partai Politik.

“Jadi jangan menganggap sepele, jika Ketua Umum merasa kecewa dan tersinggung dengan sikap seluruh pengurus DPD Partai Golkar Purwakarta. Tidak mustahil Ketua Umum Partai Golkar menggunakan diskresi melalui Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, karena dianggap tidak memperlihatkan soliditas serta kerap menentang kebijakan Bupatinya yang merupakan kader Partai Golkar.”terangnya.

Persoalannya bukan mungkin tidak mungkin, Ketua Umum Partai Golkar melalui DPD Partai Golkar Jawa Barat menerapkan itu. Dan bukan tidak mungkin pula, berakibat lengsernya kedudukan sebagai Ketua DPRD. Selain tidak ada Pengurus dan fraksi Golkar di DPRD Purwakarta yang hadir, juga ada isu kedatangan Ketum Golkar ke Purwakarta akan di boikot agar pengunjung acara tidak meriah.(red)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.