Agam Rinjani Pahlawan Relawan Viral Penyelamat Juliana Marin

Sleman | Kin.Co.Id – Sekolah Air Hujan Banyu Bening kembali menghadirkan perbincangan menarik dalam podcast terbarunya. Kali ini, sosok yang tengah viral di media sosial, Agam Rinjani—nama lengkap ABD Harisagam—hadir sebagai narasumber. Ia dikenal publik setelah terlibat langsung dalam proses evakuasi pendaki asal luar negeri, Juliana Marin, yang mengalami kecelakaan di jalur menuju puncak Gunung Rinjani.

Dalam perbincangan santai tersebut, Agam membagikan pengalamannya sebagai pendaki sekaligus relawan penyelamat. Ia menekankan bahwa insiden viral itu sebenarnya bukan hal baru baginya, sebab ia dan tim di Rinjani memang terbiasa membantu proses evakuasi para pendaki yang mengalami musibah. “Banyak juga korban dari luar negeri yang kami bantu, hanya saja kali ini mungkin kebetulan namanya Juliana sehingga ramai diangkat media,” ujarnya merendah.

Menariknya, diskusi kemudian berkembang ke isu penting seputar krisis air di Gunung Rinjani. Menurut Agam, pascagempa 2018, sejumlah mata air di jalur pendakian hilang atau tertutup longsoran tanah, sehingga para pendaki kerap kesulitan mendapatkan air bersih. Ia bahkan menceritakan pengalaman harus antre hingga 12 jam hanya untuk memperoleh sebotol air.

Situasi inilah yang kemudian menginspirasi gagasan pemanfaatan air hujan sebagai solusi berkelanjutan. “Kenapa tidak air hujan yang ditampung dan diolah? Itu bisa membantu pendaki, juga masyarakat desa di sekitar Rinjani yang masih bergantung pada curah hujan untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Agam.

Pihak Sekolah Air Hujan Banyu Bening menyambut baik ide tersebut dan mendorong agar ke depan tercipta sistem lumbung air hujan di jalur-jalur pendakian Rinjani. Dengan begitu, pendaki tak perlu lagi membawa banyak air kemasan, sekaligus bisa menekan produksi sampah plastik di kawasan gunung.

Lebih jauh, Agam juga menyatakan kesediaannya menjadikan rumahnya sebagai lokasi percontohan instalasi penampungan air hujan. “Siap dijadikan tempat belajar. Semoga nanti bisa menjadi role model, bukan hanya untuk Rinjani tapi juga untuk daerah-daerah lain di Indonesia,” ungkapnya.

Podcast ini ditutup dengan optimisme bahwa praktik sederhana menampung air hujan bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar. Tidak hanya menyelesaikan persoalan air bagi pendaki dan warga sekitar Rinjani, tetapi juga menjadi contoh nyata gerakan menjaga lingkungan melalui inovasi berbasis kearifan lokal.

Kontributor : AJ. Purwanto

 

Editor&publisher: mahmudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *