Palembang | Kin.Co.Id – 29 September 225 Sumatera Selatan merupakan propinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera.. Data penduduk Akhir tahun 2024 berkisar 9.064.690 jiwa yang tersebar di 17 kabupaten/kota.
Dari 17 kota kabupaten tersebut ada beberapa yang bermasalah di akses air bersih nya, terutama wilayah pesisir pantai yang airnya payau dan jarak rumah penduduk yang berjauhan juga menjadi kendala akses perpipaan di PDAM.
Permasalahan akses air bersih yang belum merata dan baru tercapai 33% air bersih aman dan 80% air layak di wilayah Sumatera Selatan sebagaimana di sampaikan Sekdin Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan Dr.,H, Muhammad Senin Har. S.IP., M.Si dalam sambutan ketika membuka acara Pembinaan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di kabupaten/kota Propinsi Sumatera Selatan tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Swarna Dwipa berlokasi Jalan Tasik no 2,Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang (23 September 2025).
Dengan mengambil tema “Sinergitas Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Air Minum Aman yang Berkelanjutan” di Propinsi Sumatera Selatan.
Dalam acara tersebut menghadirkan sekda dari 17 kabupaten/kota, 17 Kepala Dinas PUPR/Perkim Kabupaten/Kota, 17 kepala dinas kesehatan kabupaten/kota,17 kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa kabupaten/kota, Direktur BUMD/PDAM, kepala UPTD PAM kabupaten/kota, serta camat dari kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan kabupaten Musi Banyuasin yang sulit akses air bersihnya.
Sembilan (9) kecamatan tersebut adalah dari kabupaten Banyuasin, Muara Padang , Muara Sugihan, Makarti Jaya, Air Salek.
Dari kabupaten Ogan Komering Ilir ada Kecamatan Sungai Menang, Kecamatan Tulung Selapan, Kecamatan Cengal, Kecamatan Pangkalan Lampan dan Kecamatan Air Sugihan.
Sedangkan dari kabupaten Musi Banyuasin hanya satu Kecamatan yaitu Lalan.
Acara ini menghadirkan beberapa Narasumber diantaranya Direktur Singkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II, Ditjen pembangunan daerah kementrian Dalam Negeri RI, Indah Hidayat ST, MT selalu ketua team kerja penyehatan air dan sanitasi Dasar (PASD), Ditjen Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI, Kepala Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Selatan dan Sri Wahyuningsih selaku Founder Sekolah Air Hujan.
Kehadiran Sekolah Air hujan di harapkan menjadi inside baru bagi pemerintah daerah yang memang belum terjangkau pipanisasi karena keterbatasan beberapa hal
Dalam kesempatan ini Sri Wahyuningsih yang biasa dipanggil Yu Ning menyampaikan konsep 5 M yang bisa di terapkan seluruh wilayah yang belum terjangkau akses air bersih .
Konsep 5 M Air Hujan ;
– Menampung
Air hujan harus di tampung sesuai kebutuhan kita dari musim hujan saat ini sampai musim hujan ke depannya. Konsep management air yang di perkenalkan sistem lumbung air hujan dengan di perkenalkan tekhnologi ISLAH (Instalasi sistem Lumbung Air Hujan).
– Mengolah
Air yang di tampung kita manfaatkan untuk minum, masak. Di konsep ini di perkenalkan tekhnologi Elektrolisa Air untuk meningkatkan kualitas air hujan yang sudah bersih menjadi lebih baik.
– Minum
Harapannya minum air hujan menjadi pembiasaan masyarakat dan jadi budaya untuk memanfaatkan dan mengelola air hujan dengan bijak.
– Menabung
Sisa yang kit tampung harus kembali ke tanah untuk mengganti air tanah yang kita ambil, kecuali daerah rawa yang jenuh air.
– Mandiri
Dengan mengelola air hujan yang tepat masyarakat bisa swasembad air menuju swasembada pangan
Acara ditutup oleh Muhammad Saiful Islam MT (Kabid SPAM Disperkim propinsi Sumatera Selatan). Dalam sambutan penutupnya di harapkan kehadiran sekolah air hujan bisa menjadi pandangan baru bagi masyarakat dan pemerintah yang akses air bersihnya sulit dan bisa di aplikasikan disini.
Kontributor ; Mikail Ramadhani
Editor&publisher: mahmudi