Anggaran Pengembangan Kesenian bersumber dari APBD tahun 2020 patut dicurigai ada yang tak beres diduga fiktif

 

PURWAKARTA | KIN.CO.ID – Kegiatan Nyawang bulan di Lembur Pakuan tempat tinggal Dedi Mulyadi di Subang diduga biaya yang dianggarkan bersumber dari APBD Purwakarta.

Salah seorang ASN Disporaparbud Kabupaten Purwakarta menyebutkan kegiatan nyawang bulan di Lembur Pakuan di rumah Dedi Mulyadi di Subang yang dibalut budaya dianggarkan dari APBD Kabupaten Purwakarta melalui Disporaparbud.

Terkait hal itu,saat dikonfirmasi Kabid Kebudayaan Kabid Kebudayaan Purwakarta Dindin Ibrahim Mulyana membantah bahwa kegiatan nyawang bulan itu tidak ada.

Namun Dirinya menyebutkan bahwa tahun 2020 itu dilaksanakan kegiatan pengembangan kesenian di 8 kecamatan.

” Kalau nyawang bulan tidak ada, hanya ada kegiatan pengembangan kesenian tingkat Kecamatan dianggarkan Rp.55 juta setiap per kegiatan,”ungkapnya,Senin,(24/10/2022).

“Untuk pelaksanaan salah satunya seperti pentas seni dan dilaksanakan secara virtual karena lagi Pandemi covid-19,”sambungnya.

Berdasarkan investigasi ditemukan ada sejumlah kejanggalan terkait besarnya biaya bersumber anggaran kegiatan pengembangan kesenian tingkat kecamatan pada sejumlah item kegiatan yang dikelola oleh Disporaparbud Kabupaten Purwakarta.

Anggaran pengembangan kesenian yang bersumber dari APBD tahun 2020 patut dicurigai ada yang tak beres diduga fiktif.

Pasalnya, para Camat saat di konfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya pelaksanaan kegiatan pengembangan kesenian.

” Tidak ada kegiatan itu, kalau pun ada kegiatan itu tidak mungkin karena tahun 2020 lagi masa-masa Pandemi covid -19 muncul,”ungkap salah seorang Camat.

Menanggapi hal itu, Pemerhati Politik dan Pemerintahan,Nuhadi, mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindaklanjuti terkait dugaan pada anggaran kegiatan pengembangan kesenian Disporaparbud tahun 2020 yang diduga fiktif nilai anggaran yang di realisasikan sangat fantastis

“Diduga kuat kegiatan itu fiktif, sebab kegiatan tersebut sudah diatur sedemikian rupa dari pihak Disporaparbud melalui bidang kebudayaan dan hal ini terlihat jelas menemukan kejanggalan tidak ada satupun kegiatan dilaksanakan. Sebab pihak kecamatan sendiri tidak mengetahui, padahal nilai anggaran yang di realisasikan sangat fantastis,” papar.

 

Red

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.