BELA PURWAKARTA Peringatkan Jaga Nama Baik Purwakarta sebagai Kota Layak Anak & Kota Santri

PURWAKATA | Kin.co.id – Menyikapi Kasus Pelecehan terhadap nomor Anak Perempuan di Bawah Umur oleh Seorang Oknum Guru Ngaji di Kecamatan Plered, BELA PURWAKARTA wadah silaturahmi & kordinasi Komunitas & Organisasi di Purwakarta beberapa Rekomendasi :

1. Mendesak Pihak Penegak Hukum agar memproses Kasus ini se adil adil nya dan menimbulkan efek jera bagi pelaku

2. Mendesak Institusi yang memiliki otoritas terhadap perlindungan anak agar secara simultan melaksanakan proses mental anak ( korban ) hingga psikologinya membaik

3. Mendesak Pemkab Purwakarta yang berprestasi untuk kedua kalinya menerima penghargaan sebagai KOTA LAYAK ANAK pada tahun 2021 dan 2022 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA ) agar menjaga kualitas ini baik dengan melaksanakan berbagai program sosialiasi maupun pencegahan terhadap potensi terjadinya kasus hukum anak di setiap kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan anak termasuk dalam giat pendidikan mengaji.

4. Mendesak organisasi keagamaan agar secara simultan memberikan perhatian dan pembinaan kepada para pendidik kerohanian dalam hal ini para guru ngaji, peristiwa ini bisa terjadi karena faktor pengawasan. Kami rekomendasikan agar kegiatan mengaji dilaksanakan pada waktu dan tempat yang dapat terpantau baik oleh orang tua mau pun publik.

Pengajian model tertutup di mana ada sang pengajar yang bisa mendominasi situasi hingga ia bisa melakukan dengan leluasa hanya terhadap santri didiknya, ini harus.
Miris , dalam waktu dekat kita akan mengunjungi Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang, selain itu Kota Purwakarta masih menyandang Gambar sebagai Kota Santri pula, Kami berharap berharap untuk membahas peristiwa yang mencoreng Marwah Agama ini sebagai sesuatu yang sangat darurat dan ditindaklanjuti dengan menata pola pengajaran yang lebih baik dan terhindar dari potensi Human Error di kalangan pendidikan yang berimplikasi menjadi acara hukum.

Seyogyanya Pemangku Kepentingan di bidang keagamaan mengkhidmati proses panjang perjuangan dakwah dari para Founding Fathers seperti Syekh Baing Yusuf , Mama Sempur dan sejumlah Ulama Pelopor Pendakwah lainnya di Bumi Purwakarta dengan menjaga tatanan pengajaran tentang keagamaan yang beradab dan bermartabat

Kejadian serupa sudah sering terjadi di seluruh Nusantara, semoga ini menjadi kasus yang terakhir.

Sudah saat nya semua komponen menyebar luaskan dengan aparatur pemerintahan di semua jenjangnya beserta komponen-komponennya peristiwa seperti ini dengan sejumlah langkah atau sistem pencegahan.
Jangan sampai Anak Anak kita takut untuk Mengaji. Tutur Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara

Didampingi nomor pengurus dari organisasi dan komunitas yang berkordinasi di grup Bela Purwakarta, antara lain Boy Kiddrock dari LSM Kompak, Fathi Hilaby dari Ormas Manggala Garuda Putih dan Aziz Agustiana dari Komunitas Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta ( GPHP ).

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.