Bupati Mojokerto Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum Apresiasi Kiprah ziswafctarsa.id, YAJAGANU, dan NUSAHIMA dalam Peringatan Bulan PRB 2025

Mojokerto | Kin.Co.Id  — Dalam suasana penuh semangat kolaborasi dan kepedulian sosial, Bupati Kabupaten Mojokerto Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum., hadir memberikan apresiasi langsung terhadap peran aktif lembaga ziswafctarsa.id, YAJAGANU, dan NUSAHIMA yang turut ambil bagian dalam Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025.

Kunjungan Bupati Mojokerto ke stan pameran ziswafctarsa.id menjadi salah satu momen penting dalam rangkaian kegiatan tersebut. Di sana, Gus Barra — sapaan akrab beliau — berdialog langsung dengan para penggerak ziswaf dan relawan yang memamerkan berbagai program unggulan dalam bidang pemberdayaan ekonomi umat, green economy, dan ketangguhan sosial.

“Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang dilakukan ziswafctarsa.id, YAJAGANU, dan NUSAHIMA. Mereka bukan hanya menggerakkan zakat dan wakaf dalam konteks ibadah sosial, tetapi juga membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim,” ujar Bupati Mojokerto.

Sinergi antara Spirit Keagamaan dan Ketangguhan Sosial

Stan pameran ziswafctarsa.id menampilkan berbagai inovasi yang berangkat dari nilai-nilai keagamaan menuju penguatan sosial-ekonomi masyarakat. Program-program seperti ZISWAF untuk Ketahanan Pangan, Green Economy Berbasis Wakaf Produktif, dan Edukasi Kesiapsiagaan Komunitas menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini.

Bupati Mojokerto menilai bahwa keberadaan lembaga-lembaga ziswaf yang adaptif dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sangat penting di era sekarang. Pendekatan sosial keagamaan yang bersinergi dengan visi kebencanaan, menurut beliau, menjadi contoh nyata bagaimana spiritualitas dapat menjadi energi untuk membangun ketangguhan bangsa.

“Kemandirian masyarakat harus dibangun tidak hanya melalui bantuan, tapi lewat pemberdayaan. ziswafctarsa.id dan mitranya telah menunjukkan model kolaborasi yang menginspirasi,” tambah Gus Barra.

Menumbuhkan Ekonomi Hijau Berbasis Kemanusiaan Dalam kesempatan itu, tim ziswafctarsa.id menjelaskan sejumlah inisiatif konkret yang telah dijalankan di berbagai daerah, antara lain pengembangan pertanian ramah lingkungan melalui dana wakaf produktif, serta pelatihan UMKM berbasis ekonomi hijau.
Program tersebut sejalan dengan tema besar Bulan PRB 2025: “Kolaborasi Mewujudkan Ketangguhan Bangsa Menuju Indonesia Tangguh Bencana.”

Keterlibatan lembaga ziswaf dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengurangan risiko bencana tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan kebijakan, tetapi juga pada penguatan ekonomi umat, solidaritas sosial, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

Dukungan Pemerintah untuk Kolaborasi ZISWAF Apresiasi Bupati Mojokerto juga menjadi sinyal positif bahwa pemerintah daerah membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dengan lembaga-lembaga sosial-keagamaan.
Beliau menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga ziswaf, perguruan tinggi, dan komunitas lokal untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana sekaligus berdaya secara ekonomi.

“Kita ingin Mojokerto menjadi contoh daerah yang tidak hanya tangguh bencana, tetapi juga tangguh secara sosial dan ekonomi. Kolaborasi seperti ini harus terus diperluas,” tuturnya.

Semangat Lembaga untuk Terus Melayani Sementara itu, perwakilan dari ziswafctarsa.id menyampaikan terima kasih atas dukungan dan apresiasi yang diberikan oleh Bupati Mojokerto.

“Dukungan dari pemerintah daerah adalah energi bagi kami untuk terus menebarkan manfaat. Kami ingin menjadikan ziswaf sebagai instrumen perubahan sosial yang nyata, membantu masyarakat menghadapi tantangan bencana, kemiskinan, dan perubahan iklim,” ujar perwakilan ziswafctarsa.id.

Melalui sinergi bersama YAJAGANU dan NUSAHIMA, ziswafctarsa.id terus berkomitmen memperkuat ekosistem ziswaf nasional dengan fokus pada kemandirian, keberlanjutan, dan ketangguhan komunitas.

Membangun Masa Depan yang Tangguh

Peringatan Bulan PRB 2025 di Mojokerto tahun ini menjadi ajang refleksi dan pembuktian bahwa gerakan kemanusiaan, keagamaan, dan kebencanaan dapat berjalan seiring.
Di tengah dinamika sosial dan tantangan lingkungan, kolaborasi seperti yang ditunjukkan oleh ziswafctarsa.id, YAJAGANU, dan NUSAHIMA menjadi harapan baru bagi masyarakat — bahwa dari semangat berbagi dan kepedulian, lahir kekuatan untuk membangun ketangguhan bangsa.

 

Editor&publisher: mahmudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *