Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto Berpesan Personil Agisena Menjadi Garda Terdepan BPBD Jatim Dalam Penanganan Bencana di Setiap Kabupaten/Kota, Jangan Sampai Termakan Informasi Hoaks Yang Beredar Saat Terjadi Bencana

Malang | Kin.Co. Id – Potensi bencana di Provinsi Jawa Timur (Jatim) tergolong besar. Sedikitnya hasil dari mitigasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur ada 14 jenis potensi bencana yang ada di Jawa Timur.

Banyaknya potensi bencana di Jatim ini juga perlu diwaspadai bersama. Termasuk dalam sebaran informasi bohong atau berita hoax di masyarakat. Untuk itu, BPBD Jatim memberikan pengetahuan kepada personil Agen Informasi Bencana (Agisena) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

“Personil Agisena menjadi garda terdepan BPBD Jatim dalam penanganan bencana di setiap kabupaten/kota, jangan sampai termakan informasi hoaks yang beredar saat terjadi bencana,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, saat membuka Rapat Koordinasi pada Kamis (6/4).

Pembekalan cek fakta untuk seluruh personil Agisena Kabupaten/Kota di Jatim itu digelar dengan mengambil tema Peningkatan Agen Informasi Bencana dalam Melakukan Koordinasi Kepada Instansi Pendukung dan Edukasi ke Masyarakat dari 6-7 Juni 2024 di Hotel Savana Kota Malang.

Selain memberikan pembekalan cek fakta, Gatot Soebroto juga mengingatkan kepada para Personil Agisena BPBD Jatim agar menjalin sinergi dengan instansi pendukung lain. Selain itu, juga terus meningkat kapasitas dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dari berbagai media.

“Saya minta kepada para Agisena, dalam melaksanakan tugas, bekerja, etika, komunikasi, dan kompetensinya harus ditingkatkan. Bekerjalah bersama-sama,” tegasnya.

Untuk diketahui, dalam kegiatan rapat koordinasi itu, juga diikuti oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Salah satunya, Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny. Dia mengatakan, jika dalam penanganan bencana pihaknya berkomitmen terbuka bagi semua pihak.

“Karena bencana adalah urusan bersama. Jadi kami membuka lebar ruang kolaborasi bagi semua lapisan dalam penanganan bencana yang terjadi,” ungkapnya

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.