Kenduri Banyu Udan x Banyu Udan Panguripan di Joglo Sekolah Air Hujan Banyu Bening

Sleman | Kin.Co.Id – Minggu 7 September 2025 berlangsung Kenduri Banyu Udan x Banyu Udan Panguripan di Joglo Sekolah Air Hujan Banyu Bening, Tempursari, Sleman. Rangkaian acara dimulai sejak pagi dengan registrasi peserta, dilanjutkan pagelaran wayang kulit lakon “Banyu Urip” oleh Prof. Dr. Ki Junaidi, S.Kar., M.Hum yang mengangkat pesan tentang air sebagai sumber kehidupan.

Acara kemudian berlanjut dengan pembukaan seminar nasional oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau yang mewakili Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd.
(Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY), Serta kunjungan stand riset dan komunitas Sekolah Air Hujan Banyu Bening. Pada sesi seminar, hadir sejumlah narasumber dari berbagai kalangan seperti tokoh agama, akademisi, hingga pegiat komunitas. Diskusi hangat membahas pentingnya air hujan sebagai bagian dari keberlanjutan hidup.

Salah satu pesan penting yang disampaikan adalah bahwa memanen air hujan harus dijadikan kultur agar Indonesia bisa lebih aman dengan persediaan nya. Dasar untuk memanen pun sebenarnya sudah tersedia di Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air dan permen-permen terkait pengelolaan air hujan, yang memberikan tugas kepada pemerintah untuk mengatur dan mengelolanya. Dan dari segi seni, budaya, agama menjadi utama di kehidupan ini.

Acara ditutup sore hari dengan harapan bahwa gerakan memanen air hujan dapat menjadi budaya bersama, sekaligus menguatkan kolaborasi antar masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk menjaga Keberlanjutan hidup yang selaras.

Kontributor ; Nasywa Az Zayan Hanani

 

Editor&publisher: mahmudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *