Tulungagung– Selasa 22 April 2025 Pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tulungagung bersama LMI kali ini menyasar SMP Negeri 1 Sendang, Kabupaten Tulungagung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 22-23 april 2025 dengan peserta 624 murid 60 guru dan karyawan yang merupakan warga sekolah.
Acara tersebut di buka oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tulungagung Robinson P. Nadeak, S.H.,M.H.. Menurutnya, dengan dilaksanakannya kegiatan SPAB di SMP Negeri 1 Sendang otomatis yang ikut mempunyai kualifikasi atau kemampuan untuk penanggulangan bencana maupun pengurangan risiko bencana.
“Itu termasuk dalam pengetahuan yang nantinya bisa dijadikan bekal diri apabila terjadi atau menanggulangi bencana,” imbuhnya.
Sedangkan KABID PK BPBD Tulungagung Wulan Krisna Pratiwi, S.T. mengatakan,kegiatan SPAB ini tidak hanya berhenti ketika acara telah selesai. Tetapi harus berkelanjutan dilakukan oleh guru atau siswa untuk selalu dijadikan agenda rutin sekolah.
“Sehingga yang ikut pelatihan SPAB bisa menularkan ilmu kepada warga sekolah lainnya juga berlangsung terus-menerus dan menularkan ilmunya kepada adik-adik kelasnya,” katanya.
Selama dua hari para peserta mendapatkan pelatihan, baik teori maupun praktik. Di antaranya penyusunan Tim SIBAS, pembuatan dokumen kajian risiko, pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD), bebat bidai, serta Simulasi evakuasi saat terjadi bencana gempa bumi serta penanganan kebakaran.
Susanto SPV PB Laznas LMI mengungkapkan bahwa bahwa pelaksanaan SPAB ini didasari oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019.
Sehingga dengan adanya kegiatan kali ini ada 3 output yang bisa dicapai oleh sekolah pelaksana, dan SMP Negeri 1 Sendang bisa dikategorikan sebagai sekolah aman bencana,” ungkap Susanto ketua FPRB Kabupaten Tulungagung.
Tiga output tersebut berupa terbentuknya Tim Siaga Bencana Sekolah (SIBAS). Kedua, dibuatnya standar operasi prosedur (SOP) untuk evakuasi serta rencana evakuasi apabila terjadi bencana. Sedangkan yang ketiga adanya pembagian tugas siapa bertindak sebagai apa saat terjadi bencana, Tambahnya.
Selama dua hari, sekolah yang berada di Jalan Raya Sendang No.6, Jengglik Kidul, Sendang, Kec. Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ini mendapat pelatihan dari ketua FPRB Tulungagung juga SPV PB Laznas LMI.
Sedangkan Kepala SMP Negeri 1 Sendang Endah Uriani, S.PD,M.M mengapresiasi penuh pelaksanaan SPAB di lembaga pendidikannya.
“Sekalipun SMP Negeri 1 Sendang aman dari kejadian bencana, namun di wilayah sekitar sekolah mempunyai kerawanan bencana seperti gempa dan longsor. Para anak didik kami sebagian berasal dari daerah yang memang langganan bencana, seperti longsor,” jelas Endah Uriani.
Dia berharap program ini berkelanjutan dan para siswa mengikuti kegiatan ini dengan serius karena nantinya apabila terjadi bencana di wilayah sekitar atau tempat tinggal para siswa bisa menerapkan apa yang sudah didapat dari kegiatan SPAB tersebut, pungkasnya.
Editor&publiher: mahmudi