Wakl Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Drs. Arifin S,H M,Hum Membuka Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1446 H , “Penguatan Nilai Keimanan Untuk Membentuk Pribadi Yang Peduli Dan Berbagi “

Surabaya | Kin.Co.Id – Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw Pengadilan Tinggi Surabaya pada hari rabu, 18 september 2024 diikuti oleh Wakil Ketua, Para Hakim Tinggi dan Hakim Ad Hoc, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural, Fungsional dan Darmayukti karini ,serta seluruh pegawai pada Pengadilan Tinggi Surabaya
bertempat di Aula Lantai 3 Pengadilan Tinggi surabaya dengan Penceramah Ustad Dr. H. Achmad muzakki Al hafidz, Dalam pembukaannya, Wakl Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Drs. Arifin S,H M,Hum menjelaskan alasan diselenggarakannya momen ini ” Penguatan Nilai Keimanan Untuk Membentuk Pribadi Yang Peduli Dan Berbagi ” serta berpesan agar menjadikan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momen untuk dapat memperbaiki diri dalam upaya mencontoh segala perbuatan baik yang telah diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek di kehidupan sehari-hari.acara dimulai dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an,

penyampaian laporan kegiatan oleh Ketua Panitia Pelaksana bapak H.Zaini S,H M,H , Sambutan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Drs. Arifin S,H M,Hum Penguatan Nilai Keimanan Untuk Membentuk Pribadi Yang Peduli Dan Berbagi ”
kemudian acara inti yaitu Ceramah oleh Ustad Dr. H. Achmad muzakki Al hafidz
dalam ceramahnya beliau menyampaikan begitu besarnya cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya, hingga akhir hayat beliau tetap mendoakan umatnya yang begitu sangat di cintainya. Mari kita semua meneladani sifat dan sikap Nabi Muhammad SAW, senantiasa terus menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan contoh dalam kehidupan sehari-hari dan semoga kita semua mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad SAW.

Ustadz Dr. H. Achmad muzakki Al hafidz menambahkan :

Pertama, Allah menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya. Agar manusia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya. Sehingga tidak sepantasnya bagi siapapun untuk meremehkan ketaatan meskipun sangat kecil. Sebab boleh jadi justru di situlah ada ridha Allah,” terang Dainuri.

“Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya dalam kemaksiatan seorang hamba-Nya. Agar manusia mau menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan takut terjerumus ke dalamnya. Sehingga tidak sepantasnya bagi siapapun untuk meremehkan kemaksiatan meskipun sangat kecil. Sebab boleh jadi justru di situlah murka Allah.

 

Editor&publisher: mahmudi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.