Mojokerto | Kin.Co.Id – Komunitas Banyu Bening Yogyakarta turut serta menjadi salah satu peserta dalam kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang digelar tahun ini. Keterlibatan komunitas ini menjadi wujud nyata peran masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif terkait pengurangan risiko bencana.
Dalam ajang tersebut, Komunitas Banyu Bening menampilkan praktik baik dan inisiatif lokal yang selama ini dijalankan, khususnya terkait edukasi kebencanaan, pengelolaan lingkungan, serta upaya pelibatan warga dalam menjaga ketangguhan komunitas.
“Partisipasi kami di Bulan PRB ini adalah kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari komunitas lain di seluruh Indonesia. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk peduli dan siap menghadapi potensi bencana,” ungkap salah satu perwakilan Komunitas Banyu Bening.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun sinergi antara pemerintah, komunitas, dan berbagai pemangku kepentingan, sehingga pengurangan risiko bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab negara, tetapi juga gerakan bersama seluruh elemen masyarakat.
Bu Ning menyampaikan Pengurangan resiko bencana adalah tanggung jawab kita bersama. Termasuk upaya pengurangan resiko bencana hidrometeorologi . Potensi hujan yang luar biasa di Indonesia masih di lihat dari sisi potensi bencana belum di lihat sebagai potensi solusi air bersih . Saatnya memanfaatkan dan mengelola air hujan dengan konsep lumbung air hujan sebagai salah satu upaya pengurangan resiko bencana
Tanggapan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Dadang Iqwandy tentang komunitas Bayu Bening jadi ini bagus karena sekaligus memperkenalkan kepada khalayak ramai terkait dengan Apa itu Banyu bening ini karena ini merupakan bagian dari Upaya mitigasi bencana sehingga pada kesempatan yang baik ini di pameran bulan Kelurahan resiko rencana ini kami hadirkan Banyu bening komunitas Banyu bening serta apapun yang dilakukan oleh Banyu bening ini dikenal semakin luas akan menerapkan Penampungan Air Hujan
Editor&Publisher: mahmudi
