Balaraja, Kabupaten Tangerang|kin.co.id – Seorang siswa Sekolah Dasar Negeri Cangkudu 3, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang diketahui bernama Aaron Anozie Jideofor keponakan dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Badan Independen Anti Suap Indonesia (DPP BIAS Indonesia) diduga menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya. Kamis (05/06/2025)
Peristiwa ini mencuat ke publik setelah pihak keluarga melaporkan bahwa Aaron selama ini kerap mendapat tekanan dari salah satu rekannya di sekolah, mulai dari permintaan uang secara paksa hingga dugaan kekerasan yang berujung pada pembakaran tas sekolah milik korban di perjalanan pulang sekolah.
Dalam dokumentasi yang diterima redaksi, tampak jelas bagian tali tas Aaron mengalami kerusakan parah, penuh lubang hangus yang diduga akibat dibakar dengan sengaja.
Kejadian tersebut, menurut pihak keluarga, telah menimbulkan trauma psikologis yang cukup serius bagi anak seusia Aaron.
Ketua Umum DPP BIAS Indonesia, Eky Amartin, menyayangkan dan mengecam keras tindakan tersebut. Ia menilai bahwa peristiwa ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta sistem perlindungan anak di lingkungan sekolah.
Baca Juga :
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak-anak, bukan justru menjadi ladang perundungan. Kami mendesak pihak sekolah dan dinas pendidikan untuk segera melakukan evaluasi dan mengambil tindakan tegas,” tegas Eky.
DPP BIAS Indonesia menyatakan akan mengambil langkah hukum bila terbukti ada unsur pembiaran atau kelalaian dari pihak sekolah dalam menangani kasus ini. Pihaknya juga tengah menyiapkan laporan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan aparat penegak hukum sebagai bentuk komitmen melindungi hak anak.
Perundungan di lingkungan sekolah masih menjadi persoalan laten yang kerap terabaikan. Kasus Aaron Anozie Jideofor diharapkan menjadi momentum untuk membuka mata banyak pihak bahwa perlindungan anak di ruang pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
(Red/@kin.co.id)