Korban Pencabulan di Bawah Umur Hinga Melahirkan Indraloka 1 Way Kenanga Mencari Keadilan

Kin.co.id//Tulang bawang barat – Lampung, Bagai jatuh tertimpa tanga inilah pepatah yang dirasakan korban pencabulan dibawah umur hinga melahirkan di tiyuh/desa Indraloka 1 kecamatan Way Kenanga kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung.

Korban TK ( 17 ) yang masih duduk di kelas 11 SMA anak kandung dari IS yang berdomisili di desa Indraloka 1 Rt 01 Rw 04 mengalami pencabulan hinga harus putus sekolah dan Teruma ber interaksi dengan teman sebayanya,di tambah TK saat ini hanya berdiam diri didalam rumah setelah melahirkan bayi perempuan yang pada saat ini sudah berumur 4 bulan,tidak mendapat perhatian atau ditelantarkan oleh terduga pelaku RD ( 23 ) anak kandung dari YI. pengakuan korban TK yang memilukan disampaikan kepada wartawan pada sabtu ( 24/6/2024 ) sekira pukul 12,30 WIB di kediamannya di damping ayahnya IS dan kakak kandung korban.

Menurut keterangan korban kronologi pencabulan itu berawal ketika RI dan Tk menjalin hubungan pancaran sehinga RD mengajak melakukan hubungan diluar nikah yang pada akhirnya TK melahirkan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan.
Kejinya pada awal bayi itu lahir RD dengan percaya diri tidak mau mengakui, bayi yang dilahirkan TK adalah darah dagingnya,RD sempat mengatakan akan melakukan tes DNA untuk membuktikan kebenaran bahwa bayi yang dilahirkan TK adalah darah dagingnya.

Namun tes DNA yang dikatakan terduga RD tidak segera dilakukan sepertinya RD sudah mengetahui biaya DNA tidak lah sedikit sebaliknya keluarga RD melalui ayah kandungnya YI berupaya melakukan mediasi dengan keluarga korban TK yang saat itu diwakili ayah korban IS,yang menghasilkan kesepakatan antara orang tua terduga RD dan orang tua korban TK agar segera menikahkan keduanya secara siri.

Setelah pernikahan babak baru penderitaan TK dan keluarganya dimulai RD dengan alasan tidak jelas pergi meningalkan TK dan anaknya menuju pulau Jawa,
Tk harus menangung beban mengurus bayi yang baru dilahirkan tanpa didampingi RD.
TK hanya dibantu ayah dan ibunya,TK pun mengakui bahwa orang tua RD memberikan Beras uang dan baju bayi akan tetapi tidak setiap bulan,semua itu tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari hinga bayinya saat ini berumur empat bulan.

Orang tua korban TK, IS kepada wartawan mengatakan kekecewaanya atas apa yang dilakukan RD kepada anaknya setelah terjadinya pernikahan.

” Saya merasa kecewa pernikahan yang beberapa bulan lalu dilakukan dan saya sendiri yang menikahkan secara siri,seperti dibuat permainan oleh RD, tangung jawab dan etika baik seorang suami kepada istri dan anak tidak dibuktikan justru RD santai santai saja tanpa memperdulikan tidak menafkahi istri dan anak dengan alasan RD masih pengaguran sepertinya RD sudah paham kalau sudah dinikahkan tidak bisa dilaporkan Terkait pencabulan,” ucap IS.

Keterangan IS diperkuat dengan kenyataan yang dapat dibuktikan wartawan dengan melihat langsung keadaan di tempat tingal TK dan anaknya yang masih menjadi satu atap dengan orang tuanya.
Tk hanya tidur beralas tikar dan makanpun sangat tidak layak bagi seorang wanita yang baru melahirkan yang seharuanya perlu asupan gizi untuk menyusui bayinya, sedangkan ayah korban TK hanya bekerja sebagai tukang tambal ban motor yang penghasilannya kadang tak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Setelah terduga RD kembali dari Jawa prilakunya tidak berubah tanpa menunjukan etika baik untuk bertangung jawab menafkahi TK dan bayinya RD malah santai santai saja seolah tak punya beban.

Dari kenyataan pahit yang menimpa anaknya dan dirasakan sangan berat akhirnya IS ayah korban TK berupaya mencari keadilan dengan menempuh jalur hukum, usai mediasi kekeluargaan mencari mufakat yang dilakukan perwakilan keluarga dari TK yang diwakili oleh Junaedi,S.H menemui keluarga dari terduga RD tidak menemukan titik terang.

” Saya berterimakasih masih ada yang mau bersedia mendampingi anak cucu dan keluarga saya untuk mencari keadilan,selama ini belum ada dari aparatur desa Indraloka 1 yang memperhatikan kelangsungan hidup nasip dan masa depan anak cucu saya, saya sangat bersukur ada yang siap memperjuangkan anak cucu saya yang dizolimi ditelantarkan serta tidak dimanusikan layaknya kehidupan seorang istri dan anak,beliyau yang mewakili keluarga saya siap membawa permasalahan ini sampai menghadap ke menteri sosial apabila upaya mencari keadilan kami tidak direspon oleh pihak berwajib,” pungkasnya.

Dewan Cipto BB

Redaksi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.